Minggu, 19 Maret 2017

Sedari kecil aku memang menyukai sesuatu yang berbau horor atau mistis. Dulu aku punya banyak koleksi komik horor. dan aku juga suka membaca majalah-majalah bernuansa mistis atau berbau alam gaib. Nah cerpenku kali ini bernuansa agak sedikit mistis. Ok langsung saja!!!

Tikus Mutan dan Gadis Hantu

                                                                       




Sebuah got yang dipenuhi tikus mutan yang sangat ganas. Yang akan keluar mencari mangsa pada malam hari. Namun bila merasa terganggu mereka tidak akan segan-segan untuk menyerang walaupun itu siang hari.Warga sudah sangat resah sejak hadirnya tikus-tikus itu.Tikus-tikus itu memakan ternak warga dan setelah ternak itu habis kini mereka mulai menyerang warga itu sendiri. Terutama bayi-bayi. Tidak ada racun yang dapat membunuh tikus mutan itu dan tidak ada hewan yang sanggup untuk memangsa tikus itu. Warga telah menggunakan kucing, lalu ular dan terakhir anjing. Dan ketiga hewan itupun yang tersisa hanya tulang belulangnya saja.
Sebelumnya kampung itu damai-damai saja sebelum datangnya seorang professor yang tak sengaja menumpahkan cairan zat kimia ke got itu. Yang merubah segalanya. Kini setiap malam warga tak dapat tidur nyenyak. Mereka selalu di hantui rasa takut akan tikus itu. Akhirnya warga yang tak tahan satu persatu meninggalkan kampung itu. Dan kini tinggal lima buah rumah lagi yang berpenghuni. Sebenarnya warga juga telah terjun langsung melakukan perlawanan terhadap tikus itu. Namun tikus itu kebal terhadap senjata apapun. Badannya sangat keras. Dan warga juga telah memanggil polisi. Dan ternyata tikus itu juga kebal terhadap peluru.
Suatu ketika seorang polisi muda bernama Anton sedang mengejar seorang buronan kelas kakap yang sudah sepuluh tahun buron. Buronan ini sangat berbahaya ketika suasana sepi. Tetapi bila banyak orang dia tidak akan melawan. Buronan ini sengaja memancing Anton untuk memasuki hutan yang suasananya sangat sepi, dia bermaksud untuk membunuh Anton disana. Dalam pengejaran ketika melewati perkampungan penduduk,  Anton terpeleset dan masuk kedalam got. Si buronan tertawa dan tahu bahwa Anton tidak akan selamat bila masuk got itu. Dia tahu karena sudah banyak kabar yang beredar tentang ganasnya tikus mutan di got itu. Sementara itu Anton berusaha untuk melepaskan diri dari tikus-tikus itu. Seluruh pakainya sudah habis tapi tikus mutan itu tetap tak mau melepaskan Anton. Warga menyaksikan itu. Anton malu karena kini tak sehelai benangpun membalut tubuhnya. Akhirnya diapun berlari dan masuk kedalam hutan yang ada di belakang perkampungan warga. Itu adalah hutan Larangan. Karena kehilangan banyak darah dan rasa sakit yang luar biasa Antonpun pingsan dan tak sadarkan diri.
Ketika dia membuka mata. Dia merasakan hal yang aneh pada tubuhnya, luka-lukanya sudah sembuh bahkan tak berbekas sama sekali. Dan yang lebih aneh lagi. Kini dia memakai pakaian perempuan. Lalu seorang gadis cantikpun menghampirinya seraya berkata:” kamu sudah bangun? Aku menemukanmu pingsan kemarin.dan soal pakaian. Tak ada pakaian laki-laki dirumah ini, semuanya pakaian perempuan. Anton tak menjawab. Seketika wajahnya memerah Karena dia sadar karena ketika memasuki hutan dia sudah dalam keadaan tak berpakaian. Dan sudah pasti gadis cantik yang ada di depannya ini sudah melihat semuanya. Pikirnya.
Hari-hari Anton lalui dengan Gadis itu. Hari-harinya menjadi indah. Gadis itu telah membuatnaya merasa nyaman. Sampai dia lupa akan tugas yang di embannya. Dia tak mau pulang hanya ingin terus berada di samping gadis itu sepanjang waktu. Mereka semakin hari-semakin dekat saja. Melakukan aktifitas bersama layaknya orang pacaran. Bahkan ibu si gadis menyarankan supaya anton cepat-cepat untuk mempersunting putrinya itu.
Kekaguman anton akan gadis itu semakin bertambah. Selama dua hari ini anton sakit dan gadis itu yang merawatnya. Rasa cinta yang begitu menggebu itupun tak ter tahankan lagi. Akhirnya Antonpun memutuskan untuk segera mempersunting gadis pujaannya itu. Sampai  tibalah hari itu.
“Sayang, ayo kita jalan-jalan!” ajaknya. Anton pun mengangguk. Mereka berjalan-jalan di sekitaran perkampungan melihat-lihat pasar malam.
“Nih buat kamu, gak usah pakai baju aku lagi!”
“Oh makasih dan makasih juga atas makanannya, selain cantik kamu juga baik. Alangkah beruntungnya aku bila dapat memilikimu”
“Ah,gombal kamu. Jangan terlalu memuji!”
“Selama ini kitakan belum tahu nama masing-masing, kita hanya saling memanggil dengan panggilan Sayang, atau beb. Kan sebentar lagi kita akan menikah, jadi aku mau kamu tahu namaku, dan aku juga mau tahu nama kamu. Jadi nama kamu siapa ?”
“Namaku…jurig”
“Hah, jurig? Tidak!!!” Anton kaget dan terbangun. Dia bangun persis di tempat ia pingsan tadi. Pakaian yang membalutnya berubah jadi daun pisang. Dan pakaian yang di berikan gadis tadi juga adalah daun pisang. Tapi yang paling dia kagetkan adalah apa yang ia pegang saat ini. Makanan yang ia bungkus dan sempat ia makan sebagian. Ternyata itu adalah tai kerbau. Akhirnya diapun muntah-muntah.dan pagi itu diapun pingsan kembali.
Terdengar sayup-sayup suara adzan dari kejauhan. Hari sudah siang Antonpun terbangun. Dengan badan yang lemas, dengan sisa energi yang tersisa, akhirnya Antonpun berhasil menemukan jalan untuk keluar dari hutan. Dengan mengendap-ngendap melewati perkampungan diapun berhasil mengambil jemuran warga. Daster dan juga kerudung untuk menutupi wajahnya. Dia melenggang pulang dan sampailah ia dikantor polisi.
“Ibu mau buat laporan apa? Ibu mau buat laporan apa?” karena tak menjawab juga pertanyaan dari atasannya itu. Akhirnya di bukalah. Kerudungnya itu dengan paksa. Dan alangkah kagetnya mereka. Sebagian pingsan karena mereka mengira Anton sudah meninggal karena sudah seminggu hilang dan mayatnya tak di temukan. Bahkan di rumahnya sudah diadakan acara tahlilan.
Anton menceritakan semua yang dialaminya seminggu ini.
“Maaf pak saya sudah gagal dalam tugas ini, saya tidak berhasil menangkap buronan itu”
“Kamu berhasil, bahkan lebih dari itu. Kamu lihat semua hasil panen ini? Ini adalah  pemberian dari warga sekitar. Karena kamu berhasil membawa semua tikus itu pergi dari kampung penduduk. Dan ketika mendengar itu kami bangga sekaligus sedih karena kata mereka kamu membawa tikus itu ke hutan larangan, dimana yang masuk hutan itu tidak akan bisa keluar lagi, Kalaupun keluar tidak akan dalam keadaan selamat”.
“Terus pak buronan itu?”
“Dia sudah tidak ada lagi di dunia ini. Ketika kami sedang mencarimu kami melihat dia di kota. Kebetulan waktu itu sedang ada sirkus keliling. Karena ketakutan buronan itu salah bersembunyi. Dia malah masuk kandang beruang. Jadi dia tewas dimakan beruang.”
 Betapa bahagianya hati anton saat itu. Pertama karena dia berhasil keluar dari hutan larangan itu dengan selamat dan  Dia menyelesaikan dua tugas sekaligus. Dan atas prestasinya itu dia dinaikkan pangkat dari bripda menjadi briptu lebih cepat dari kawan-kawan seangkatannya.

TAMAT

Penulis: Kartono Anwar, dari Garut Jawa Barat
Alamat FB   : Kartono Anwar Nasution
            Email: anwar_kartono@yahoo.com

                        pangerankartono@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar