Sedari kecil aku memang menyukai sesuatu yang berbau horor atau mistis. Dulu aku punya banyak koleksi komik horor. dan aku juga suka membaca majalah-majalah bernuansa mistis atau berbau alam gaib. Nah cerpenku kali ini bernuansa agak sedikit mistis. Ok langsung saja!!!
Sebuah got yang dipenuhi tikus
mutan yang sangat ganas. Yang akan keluar mencari mangsa pada malam hari. Namun
bila merasa terganggu mereka tidak akan segan-segan untuk menyerang walaupun
itu siang hari.Warga sudah sangat resah sejak hadirnya tikus-tikus itu.Tikus-tikus
itu memakan ternak warga dan setelah ternak itu habis kini mereka mulai
menyerang warga itu sendiri. Terutama bayi-bayi. Tidak ada racun yang dapat
membunuh tikus mutan itu dan tidak ada hewan yang sanggup untuk memangsa tikus
itu. Warga telah menggunakan kucing, lalu ular dan terakhir anjing. Dan ketiga
hewan itupun yang tersisa hanya tulang belulangnya saja.
Sebelumnya kampung itu damai-damai
saja sebelum datangnya seorang professor yang tak sengaja menumpahkan cairan zat
kimia ke got itu. Yang merubah segalanya. Kini setiap malam warga tak dapat
tidur nyenyak. Mereka selalu di hantui rasa takut akan tikus itu. Akhirnya warga
yang tak tahan satu persatu meninggalkan kampung itu. Dan kini tinggal lima
buah rumah lagi yang berpenghuni. Sebenarnya warga juga telah terjun langsung melakukan
perlawanan terhadap tikus itu. Namun tikus itu kebal terhadap senjata apapun. Badannya
sangat keras. Dan warga juga telah memanggil polisi. Dan ternyata tikus itu juga
kebal terhadap peluru.
Suatu ketika seorang polisi muda
bernama Anton sedang mengejar seorang buronan kelas kakap yang sudah sepuluh
tahun buron. Buronan ini sangat berbahaya ketika suasana sepi. Tetapi bila
banyak orang dia tidak akan melawan. Buronan ini sengaja memancing Anton untuk
memasuki hutan yang suasananya sangat sepi, dia bermaksud untuk membunuh Anton
disana. Dalam pengejaran ketika melewati perkampungan penduduk, Anton terpeleset dan masuk kedalam got. Si buronan
tertawa dan tahu bahwa Anton tidak akan selamat bila masuk got itu. Dia tahu karena
sudah banyak kabar yang beredar tentang ganasnya tikus mutan di got itu. Sementara
itu Anton berusaha untuk melepaskan diri dari tikus-tikus itu. Seluruh pakainya
sudah habis tapi tikus mutan itu tetap tak mau melepaskan Anton. Warga
menyaksikan itu. Anton malu karena kini tak sehelai benangpun membalut
tubuhnya. Akhirnya diapun berlari dan masuk kedalam hutan yang ada di belakang
perkampungan warga. Itu adalah hutan Larangan. Karena kehilangan banyak darah
dan rasa sakit yang luar biasa Antonpun pingsan dan tak sadarkan diri.
Ketika dia membuka mata. Dia
merasakan hal yang aneh pada tubuhnya, luka-lukanya sudah sembuh bahkan tak
berbekas sama sekali. Dan yang lebih aneh lagi. Kini dia memakai pakaian
perempuan. Lalu seorang gadis cantikpun menghampirinya seraya berkata:” kamu
sudah bangun? Aku menemukanmu pingsan kemarin.dan soal pakaian. Tak ada pakaian
laki-laki dirumah ini, semuanya pakaian perempuan. Anton tak menjawab. Seketika
wajahnya memerah Karena dia sadar karena ketika memasuki hutan dia sudah dalam
keadaan tak berpakaian. Dan sudah pasti gadis cantik yang ada di depannya ini sudah
melihat semuanya. Pikirnya.
Hari-hari Anton lalui dengan
Gadis itu. Hari-harinya menjadi indah. Gadis itu telah membuatnaya merasa nyaman. Sampai dia lupa akan tugas yang di embannya. Dia tak mau pulang hanya
ingin terus berada di samping gadis itu sepanjang waktu. Mereka semakin
hari-semakin dekat saja. Melakukan aktifitas bersama layaknya orang pacaran.
Bahkan ibu si gadis menyarankan supaya anton cepat-cepat untuk mempersunting
putrinya itu.
Kekaguman anton akan gadis itu
semakin bertambah. Selama dua hari ini anton sakit dan gadis itu yang
merawatnya. Rasa cinta yang begitu menggebu itupun tak ter tahankan lagi. Akhirnya
Antonpun memutuskan untuk segera mempersunting gadis pujaannya itu. Sampai tibalah hari itu.
“Sayang, ayo kita jalan-jalan!” ajaknya. Anton pun
mengangguk. Mereka berjalan-jalan di sekitaran perkampungan melihat-lihat pasar
malam.
“Nih buat kamu, gak usah pakai baju aku lagi!”
“Oh makasih dan makasih juga atas makanannya, selain cantik
kamu juga baik. Alangkah beruntungnya aku bila dapat memilikimu”
“Ah,gombal kamu. Jangan terlalu memuji!”
“Selama ini kitakan belum tahu nama masing-masing, kita
hanya saling memanggil dengan panggilan Sayang, atau beb. Kan sebentar lagi
kita akan menikah, jadi aku mau kamu tahu namaku, dan aku juga mau tahu nama
kamu. Jadi nama kamu siapa ?”
“Namaku…jurig”
“Hah, jurig? Tidak!!!” Anton kaget dan terbangun. Dia bangun
persis di tempat ia pingsan tadi. Pakaian yang membalutnya berubah jadi daun
pisang. Dan pakaian yang di berikan gadis tadi juga adalah daun pisang. Tapi yang
paling dia kagetkan adalah apa yang ia pegang saat ini. Makanan yang ia bungkus
dan sempat ia makan sebagian. Ternyata itu adalah tai kerbau. Akhirnya diapun muntah-muntah.dan
pagi itu diapun pingsan kembali.
Terdengar sayup-sayup suara
adzan dari kejauhan. Hari sudah siang Antonpun terbangun. Dengan badan yang
lemas, dengan sisa energi yang tersisa, akhirnya Antonpun berhasil menemukan
jalan untuk keluar dari hutan. Dengan mengendap-ngendap melewati perkampungan
diapun berhasil mengambil jemuran warga. Daster dan juga kerudung untuk
menutupi wajahnya. Dia melenggang pulang dan sampailah ia dikantor polisi.
“Ibu mau buat laporan apa? Ibu mau buat laporan apa?” karena
tak menjawab juga pertanyaan dari atasannya itu. Akhirnya di bukalah. Kerudungnya
itu dengan paksa. Dan alangkah kagetnya mereka. Sebagian pingsan karena mereka
mengira Anton sudah meninggal karena sudah seminggu hilang dan mayatnya tak di
temukan. Bahkan di rumahnya sudah diadakan acara tahlilan.
Anton menceritakan semua yang dialaminya
seminggu ini.
“Maaf pak saya sudah gagal dalam tugas ini, saya tidak
berhasil menangkap buronan itu”
“Kamu berhasil, bahkan lebih dari itu. Kamu lihat semua
hasil panen ini? Ini adalah pemberian
dari warga sekitar. Karena kamu berhasil membawa semua tikus itu pergi dari
kampung penduduk. Dan ketika mendengar itu kami bangga sekaligus sedih karena
kata mereka kamu membawa tikus itu ke hutan larangan, dimana yang masuk hutan
itu tidak akan bisa keluar lagi, Kalaupun keluar tidak akan dalam keadaan
selamat”.
“Terus pak buronan itu?”
“Dia sudah tidak ada lagi di dunia ini. Ketika kami sedang
mencarimu kami melihat dia di kota. Kebetulan waktu itu sedang ada sirkus
keliling. Karena ketakutan buronan itu salah bersembunyi. Dia malah masuk
kandang beruang. Jadi dia tewas dimakan beruang.”
Betapa bahagianya hati anton saat itu. Pertama
karena dia berhasil keluar dari hutan larangan itu dengan selamat dan Dia menyelesaikan dua tugas sekaligus. Dan
atas prestasinya itu dia dinaikkan pangkat dari bripda menjadi briptu lebih
cepat dari kawan-kawan seangkatannya.
TAMAT
Penulis: Kartono Anwar, dari Garut Jawa Barat
Alamat FB : Kartono
Anwar Nasution
Email: anwar_kartono@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar