Namaku Kartono aku lahir di Garut 21 tahun silam. dari dulu aku memang sudah suka menulis, baik menulis puisi atau cerita pendek (cerpen). Tapi yang lebih sering menulis cerpen. kegemaranku ini bermula ketika kelas 3 SD. Saat itu guruka menyuruh menulis pengalaman pribadi saat liburan hari raya idul fitri atau selama puasa. sejak saat itu aku mulai suka menulis. mulai dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, mimpiku, juga mimpi orang lain. Namun sayang semua cerpenku tidak pernah di publikasikan. aku hanya menulisnya di buku. dan kini buku-buku itu telah rusak dan hilang. Kalau di kumpulin sich banyak cerpenku itu dan kebanyakan dalam bahasa Sunda. Kini aku ingin semua orang membaca bisa membaca cerpenku, tidak hanya aku dan saudaraku saja yang bisa menikmatinya. Aku memang bukan penulis yang handal, maka dari itu mohon kritik dan sarannya dari teman-teman pembaca. ok. ini dia salah satu cerpenku. Selamat membaca!
Misteri Sebuah Gank
Waktu itu sebenarnya adalah hari paling indah dalam
hidupku.Dari pagi sampai menjelang sore tiada hentinya perut ini mendapat
makanan Geratis. Teman-temanku banyak yang mentraktirku mulai dari yang ulang
tahun, menang lomba, dan yang di terima cintanya. Dan Juga ada acara di
madrasah waktu itu. Tapi yang paling kenyang sich ditraktir sama temanku yang
di terima cintanya. Mungkin karena itu cinta pertamanya. Jadi sangat
special.dan dia juga anak orang paling kaya di kampungku, Jadi waktu dia bilang
makan sepuasnya aku juga tidak segan.tidak segan-segan untuk makan banyak.
Sampai-samapai aku tak bisa berdiri.
Tapi hal yang tidak di harapkan itu terjadi, hal yang
merusak hari paling indah dalam sejarah hidupku. Kejadian itu bermula saat aku
baru pulang dari madrasah tempatku sekolah. Sore yang sepi, tenang, dan damai.
Aku berjalan pulan menuju kerumah, ku pegangi perut yang sudah penuh ini,
laksana orang hamil. Ketika aku melewati sebuah gang. Timbul pertanyaan di
benakku”kenapa aku gak lewat gang ini saja ya? Kan lebih dekeat. Daripada susah
lewat sana jauh, harus memutar lagi jalannya”. Rasa malasku mendobrak petuah
yang di berikan orang tuaku untuk tidak boleh masuk gang ini. Tidak hanya orang
tuaku, orang-orang sekitarpun percaya bahwa gang ini berhantu. Makanya mereka
tidak pernah masuk gang ini.
“Apa-apaan orang-orang ini, masa takut sama hantu. Takut itu
sama Allah. Kalau beneran takut baca aja ayat kursi kan kelar.Aku ini anak
madrasah tidak takut yang namanya hantu, heuh”. Akupupun berjalan masuk kedalam
gang sambil mengusap hidung dengan jempol gaya bruce lee.
“Mana tidak ada apa-apa, sudah kubilang tidak ada yang
namanya hantu” akupun melanjutkan langkahku, tapi tiba-tiba seperti ada yang
menarik-narik bajuku dari belakang. Pikiranku mulai terbang, perasaan takut itu
mulai merasuk dalam tubuhku. Tapi aku berusaha menenangkan diri aku berpikir
positif. Mungkin itu si Erik temenku yang paling usil pikirku.
“rik udah gak usah usil gitu gue tau itu elokkan. Elo mau
apa? Iya gue lupa gak bawa kado tadi”
Tapi erik gak menjawab, terus aja dia tarik-tarik bajuku. Sampai akhirnya bajuku robek.
Perasaan marah mulai menguasaiku karena siapapun yang merusak baju baru dari
ibuku ini tiada ampun.termasuk itu sahabatku sendiri” Rik mau lo apa sich?”
sambil menoleh kebelakang.
Dan alangkah terkejutnya aku, ternyata yang menarik-narik
baju kesayanganku sampai merusaknya itu bukan erik. Dan Bukan juga hantu. Lebih
seram dari itu. ANJING GALAK. Yang telah lepas.Yang memiliki sedikit belang di
badannya. Yang selama ini ramai di bicarakan orang karena sudah ada dua korban
akibat keganasannya itu. Sepupuku dan juga tetanggaku. Tapi sudah seminggu ini
tak ada yang melihatnya. Apa mungkin selama ini dia menungguku disini. Apakah
aku akan jadi korban yang ketiga. Berbagai macam pikiran negative berkecambuk
didalam benakku.
Saat aku dalam rasa panik atau dalam ketakutan otakku gak
jalan. Aku berlari tetapi bukan kedepan yang lebih dekat menuju rumah. Aku
malah berbalik dan melompati anjing itu. Aku berlari sekencang mungkin. Tetapi
apalah daya anjing itu lebih cepat dariku. Ketika dia hampir menangkap kakiku
dari belakang, di depanku sudah berdiri ibu-ibu bersenjatakan galah. Anjing
itupun berbalik dan pulang dan dia tidak jadi menggigitku. Alhamdulillah.
Anjing itu memang telah hilang seminggu ini, tetapi kalau
mau tidur dia selalu pulang kerumah. Dan
si ibupun menyarankan pada warga agar tidak masuk gang ini apalagi
ketika hari menjelang malam.anjing itu tidak takut siapapun kecuali pemiliknya
dan entah siapa yang menyebarkan gossip gang ini ada hantunya.yang jelas bukan
hantu tapi anjing galak.itu kata pemilik anjing.
”terima kasih bu. Kalau tidak ada ibu saya gimana jadinya”.
Akupun tidak lupa mengucapkan terimakasih.
Akupun berjalan pulang.dan dari belakang ada yang menepuk
kedua pundakku. “dar” dan ternyata itu erik. “Wey keren ,gaya baru baju
lo”.ucap erik meledek
“lo taukan gue di kejar anjing galak”
“tahu”
“terus kenapa gak nolongin”
“kalau gue nolongin gue ikut di kejar dong”
“dasar”
“udah, ayo kita main ps dirumah gue”
“ ok gue ganti baju dulu ya?”
“iya, gue tunggu di rumah”.
“iya”
Perasaan senangpun kembali lagi dalam tubuh ini. setelah
hujan reda pasti ada pelangi yang indah.dan itu yang kurasakan kini.oh Tuhan
terima kasih.
TAMAT
Penulis: Kartono Anwar
Alamat FB : Kartono
Anwar Nasution
Email: anwar_kartono@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar