Jumat, 17 Maret 2017

Kumpulan Cerpen Karya Kartono

Namaku Kartono aku lahir di Garut 21 tahun silam. dari dulu aku memang sudah suka menulis, baik menulis puisi atau cerita pendek (cerpen). Tapi yang lebih sering menulis cerpen. kegemaranku ini bermula ketika kelas 3 SD. Saat itu guruka menyuruh menulis pengalaman pribadi saat liburan hari raya idul fitri atau selama puasa. sejak saat itu aku mulai suka menulis. mulai dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, mimpiku, juga mimpi orang lain. Namun sayang semua cerpenku tidak pernah di publikasikan. aku hanya menulisnya di buku. dan kini buku-buku itu telah rusak dan hilang. Kalau di kumpulin sich banyak cerpenku itu dan kebanyakan dalam bahasa Sunda. Kini aku ingin semua orang membaca bisa membaca cerpenku, tidak hanya aku dan saudaraku saja yang bisa menikmatinya. Aku memang bukan penulis yang handal, maka dari itu mohon kritik dan sarannya dari teman-teman pembaca. ok. ini dia salah satu cerpenku. Selamat membaca!
Misteri Sebuah Gank


Waktu itu sebenarnya adalah hari paling indah dalam hidupku.Dari pagi sampai menjelang sore tiada hentinya perut ini mendapat makanan Geratis. Teman-temanku banyak yang mentraktirku mulai dari yang ulang tahun, menang lomba, dan yang di terima cintanya. Dan Juga ada acara di madrasah waktu itu. Tapi yang paling kenyang sich ditraktir sama temanku yang di terima cintanya. Mungkin karena itu cinta pertamanya. Jadi sangat special.dan dia juga anak orang paling kaya di kampungku, Jadi waktu dia bilang makan sepuasnya aku juga tidak segan.tidak segan-segan untuk makan banyak. Sampai-samapai aku tak bisa berdiri.

Tapi hal yang tidak di harapkan itu terjadi, hal yang merusak hari paling indah dalam sejarah hidupku. Kejadian itu bermula saat aku baru pulang dari madrasah tempatku sekolah. Sore yang sepi, tenang, dan damai. Aku berjalan pulan menuju kerumah, ku pegangi perut yang sudah penuh ini, laksana orang hamil. Ketika aku melewati sebuah gang. Timbul pertanyaan di benakku”kenapa aku gak lewat gang ini saja ya? Kan lebih dekeat. Daripada susah lewat sana jauh, harus memutar lagi jalannya”. Rasa malasku mendobrak petuah yang di berikan orang tuaku untuk tidak boleh masuk gang ini. Tidak hanya orang tuaku, orang-orang sekitarpun percaya bahwa gang ini berhantu. Makanya mereka tidak pernah masuk gang ini.

“Apa-apaan orang-orang ini, masa takut sama hantu. Takut itu sama Allah. Kalau beneran takut baca aja ayat kursi kan kelar.Aku ini anak madrasah tidak takut yang namanya hantu, heuh”. Akupupun berjalan masuk kedalam gang sambil mengusap hidung dengan jempol gaya bruce lee.
“Mana tidak ada apa-apa, sudah kubilang tidak ada yang namanya hantu” akupun melanjutkan langkahku, tapi tiba-tiba seperti ada yang menarik-narik bajuku dari belakang. Pikiranku mulai terbang, perasaan takut itu mulai merasuk dalam tubuhku. Tapi aku berusaha menenangkan diri aku berpikir positif. Mungkin itu si Erik temenku yang paling usil pikirku.
“rik udah gak usah usil gitu gue tau itu elokkan. Elo mau apa? Iya gue lupa gak bawa kado tadi”
Tapi erik gak menjawab, terus aja dia tarik-tarik  bajuku. Sampai akhirnya bajuku robek. Perasaan marah mulai menguasaiku karena siapapun yang merusak baju baru dari ibuku ini tiada ampun.termasuk itu sahabatku sendiri” Rik mau lo apa sich?” sambil menoleh kebelakang.
Dan alangkah terkejutnya aku, ternyata yang menarik-narik baju kesayanganku sampai merusaknya itu bukan erik. Dan Bukan juga hantu. Lebih seram dari itu. ANJING GALAK. Yang telah lepas.Yang memiliki sedikit belang di badannya. Yang selama ini ramai di bicarakan orang karena sudah ada dua korban akibat keganasannya itu. Sepupuku dan juga tetanggaku. Tapi sudah seminggu ini tak ada yang melihatnya. Apa mungkin selama ini dia menungguku disini. Apakah aku akan jadi korban yang ketiga. Berbagai macam pikiran negative berkecambuk didalam benakku.

Saat aku dalam rasa panik atau dalam ketakutan otakku gak jalan. Aku berlari tetapi bukan kedepan yang lebih dekat menuju rumah. Aku malah berbalik dan melompati anjing itu. Aku berlari sekencang mungkin. Tetapi apalah daya anjing itu lebih cepat dariku. Ketika dia hampir menangkap kakiku dari belakang, di depanku sudah berdiri ibu-ibu bersenjatakan galah. Anjing itupun berbalik dan pulang dan dia tidak jadi menggigitku. Alhamdulillah.
Anjing itu memang telah hilang seminggu ini, tetapi kalau mau tidur dia selalu pulang kerumah. Dan  si ibupun menyarankan pada warga agar tidak masuk gang ini apalagi ketika hari menjelang malam.anjing itu tidak takut siapapun kecuali pemiliknya dan entah siapa yang menyebarkan gossip gang ini ada hantunya.yang jelas bukan hantu tapi anjing galak.itu kata pemilik anjing.
”terima kasih bu. Kalau tidak ada ibu saya gimana jadinya”. Akupun tidak lupa mengucapkan terimakasih.
Akupun berjalan pulang.dan dari belakang ada yang menepuk kedua pundakku. “dar” dan ternyata itu erik. “Wey keren ,gaya baru baju lo”.ucap erik meledek
“lo taukan gue di kejar anjing galak”
“tahu”
“terus kenapa gak nolongin”
“kalau gue nolongin gue ikut di kejar dong”
“dasar”
“udah, ayo kita main ps dirumah gue”
“ ok gue ganti baju dulu ya?”
“iya, gue tunggu di rumah”.
“iya”
Perasaan senangpun kembali lagi dalam tubuh ini. setelah hujan reda pasti ada pelangi yang indah.dan itu yang kurasakan kini.oh Tuhan terima kasih.

TAMAT

Penulis: Kartono Anwar
Alamat FB   : Kartono Anwar Nasution
            Email: anwar_kartono@yahoo.com

                        pangerankartono@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar