Kamis, 23 Maret 2017

Cinta Memang Gila


“Dasar cewek murahan, pokoknya sekarang kita putus” itu isi sms singkatku sesaat setelah aku melihat Devani mantan pacarku pacaran sama om-om di taman. Aku sengaja memutuskannya lewat sms karena bila langsung menemuinya aku tak sanggup. Aku terlalu sakit kalau harus melihat wajahnya. Apalagi menatap matanya. Dulu tatapan mata itu teduh selalu menyejukan hatiku tapi sekarang tatapan itu tidak lebih dari tatapan seorang iblis berwajah malaikat.
Tapi aku kaget setelah menerima balasan sms dari dia. Isi pesannya “kamu bilang aku murahan? sepertinya kebalik deh. Kamu yang murahan. Aku tahu diam-diam kamu selingkuh di belakang aku. Aku sudah tahu semuanya. Selama ini aku menahan rasa sakit ini. Itu semua karena aku sayang sama kamu. Ok kalau itu keputusanmu kita putus. Dasar cowok freek” Aku tak membalas isi pesannya itu. Aku merasa itu tidak penting. Aku merasa dia hanya mencari-cari alasan dengan menuduhku selingkuh. Padahal dia sendiri yang selingkuh.
Hari-hari telah berlalu tapi aku tak dapat melupakannya. Aku mencoba melakukan segala cara untuk bisa lepas dari sihir cintanya. Tapi tetap tak bisa walaupun telah satu bulan lamanya. Dalam waktu satu bulan itu aku telah  mencari pelampiasan. Untuk menghilangkan rasa cintaku yang begitu dalam pada Devani. Dengan bermodalkan wajah yang tampan aku tidak susah untuk dapat pacar baru. Dalam waktu satu bulan itu aku memiliki empat pacar. Dari pacar pertama hingga keempat lama pacarannya hanya seminggu.
Pacarku yang pertama namanya Anita. Dia mengajakku liburan ke pantai dimana pantai itu mengingatkanku akan kenangan dengan Devani dulu. Aku tak sengaja curhat mengenai kenanganku dengan Devani di tempat ini. Aku menceritakan seluruh kelebihan Devani. Aku puji-puji dia. Anita  merasa cemburu dia merasa dirinya tidak ada apa-apanya dibandingkan Devani yang aku ceritakan. Akhirnya kita putus. Pacarku yang kedua namanya Marisa. Dia juga sama mengajakku kepantai ini. Kali ini aku bertekad untuk tidak menceritakan kenanganku dengan Devani. Agar tidak putus seperti waktu itu. Apalagi pacarku yang satu ini orangnya cemburuan banget. Tapi saat berteduh di bawah pohon kelapa. Dia tak sengaja melihat pahatan tulisan. Arya love Devani di pohon kelapa itu. Itu adalah kenangan ku dengan Devani dulu.
“ Sayang nama kamu Arya ya?” tanya Dia
“Iya” jawabku singkat karena saat itu aku sedang mengetik pesan untuk temanku
“ Dan Devani itu mantan pacar kamu ya?”
“Iya”
“Kamu masih sayang sama dia?”
“Iya”
“Sekarang kamu lagi smssan sama dia ya?”
“Iya”
“Ih kamu, dari tadi jawabannya iya, iya mulu aku pergi nih” diapun berdiri dan hendak pergi tapi aku memegang tangannya.
Kini aku duduk bersimpuh di hadapan dia, aku pegang kedua tanganya aku berusaha meyakinkan dia bahwa saat ini yang aku cintai hanya dia, dia seorang. Tapi dia masih belum percaya. Untuk meyakinkan dia aku menyerahkan hp yang aku pakai tadi. Supaya dia tahu aku tidak smssan Dengan Devani. Tapi sialnya. Saat dia memegang hp itu datang sms dari Devani yang isi pesannya “aku sayang kamu Arya”. Seketika setelah membaca pesan itu dia membanting hpku dan pergi meninggalkan aku. Dan kitapun putus. Aku menyadari kesalahanku, sejak saat itu nama Devani dari daftar kontaku aku hapus. Agar tak terjadi lagi salah paham.
Pacarku yang ketiga namanya Sinta, orangnya perhatian banget. Tapi akhirnya kita putus juga. Saat itu aku sedang sakit panas. Dia yang sedang  menungguku tak sengaja mendengar aku mengigau menyebut-nyebut nama Devani. Dan dia juga tak sengaja melihat poto Devani di bawah bantalku saat akan merapikan tempat tidurku.
Saat itu aku baru selesai mandi dan pergi kekamar aku melihat Sinta sudah tidak ada. Aku pikir mungkin dia pulang dulu. Setelah dia menungguku disini selama tiga hari tak pulang-pulang. “Tak perlu di tunggu lagi kini akukan sudah sembuh” ucapku sambil membuka lemari pakaian. Lalu nada sms hpku berbunyi dan itu ternyata dari sinta isi pesannya “kamu masih mencintai Devani, kejarlah dia, aku akan pergi dan lupakan aku!”. Sebelumnya aku tak mengerti apa maksud pesannya itu namun setelah aku melihat poto Devani di lantai aku mengerti.” Eh tunggu dulu bagaimana dia tahu nama mantanku itu Devani” akupun membalik poto itu dan ada tulisannya Devani I Love You From Arya. “oh iya ya” ucapku. Aku menyusul Sinta kerumahnya dan ternyata  tidak ada. Kata ibunya, Sinta pergi keluar kota kerumah neneknya. Akupun bermaksud menyusulnya keluar kota namun hati kecilku berkata “sudahlah bukan jodoh kali”. Akupun pulang kerumah. Kisah cinta kitapun kandas.
Pacarku yang keempat namanya Klara. Dia orangnya sangat pintar, dia menguasai tiga bahasa asing. Bahasa Inggris bahasa Jepang, dan Mandarin. Dia juga mengajariku bahasa asing itu namun aku tak pernah bisa karena sewaktu dia menerangkan aku hanya melihat wajahnya yang cantik. Dari sd sampai sma dia selalu mendapat beasiswa. Bahkan ketika smp dan sma dia bisa lulus lebih cepat dari temannya karena dia masuk kelas akselerasi. Namun karena beasiswa juga akhirnya hubungan kita kandas. Dia mengaku takkan bisa LDRan  meski aku sudah meyakinkannya dia tetap mau putus.
Namun tak kusangka, saat itu  aku sedang menonton tv aku melihat ada  berita tentang kecelakaan pesawat tujuan Jakarta Indonesia-Manchester Inggris. ”Itu bukannya pesawat yang di tumpangi Klara” ucapku sampil memasukan beberapa suap nasi ke mulut karena saat itu aku sedang makan. Lalu berita itu menyebutkan para korban yang tewas dalam kecelakaan pesawat itu. Betapa kagetnya aku bahkan sampai piring yang sedang aku pegangpun jatuh kelantai dan pecah saat pembaca berita itu menyebutkan nama Klara Anisa calon mahasiswa University Of Manchester Inggris. Aku berjalan mendekati tv, pecahan belingpun aku injak tapi aku tak memperdulikan rasa sakitnya. Aku ingin melihat dengan jelas dan benar itu Klara Anisa mantan pacarku potonya terpampang jelas di layar tv.

***
      Hari ini adalah hari pernikahan tanteku aku bersiap-bersiap dengan pakaian serapih mungkin. Dengan harapan di tahun baru ini aku bisa dapat pacar baru.  Aku melihat surat undangan pernikahan tanteku yang terletak di atas meja belajarku. Aku kaget karena di sana tertulis nama Arya Bima dan Devani Melisa. Sama seperti namaku dan nama mantanku Devani. Sejujurnya dalam hatiku aku masih berharap sama Devani. Aku berharap bahwa nama dalam undangan itu benar-benar nama kita, benar-benar kita yang menikah.”Ah tidak mungkin” aku menepis seluruh harapan itu sembari berjalan keluar meninggalkan kamar.
 Saat akan ijab kobul aku kaget bahwa calon mempelai prianya ternyata pacar Devani yang aku lihat di taman dulu. Tapi aku tidak melihat Devani. Tiba-tiba perutku mules akupun keluar dan menuju wc umum di perjalanan aku bertemu Devani yang sepertinya habis dari wc umum. Lalu aku cegat dia. dia berusaha untuk meneruskan langkahnya tapi aku menghalangi jalannya. Akhirnya diapun berhenti.
“ Dev, aku mau minta penjelasan sama kamu, siapa sebenarnya laki-laki yang dulu di taman sama kamu dan sekarang akan menikah dengan tanteku itu” pintaku padanya
“Untuk apa kamu menayakan itu, kitakan sudah gak ada urusan lagi”ucap Devani diapun ingin melanjutkan langkahnya kembali tapi aku tetap menghalanginya.
“Dev, aku mohon” aku memaksa
“Ok aku akan jelasin sama kamu, dia adalah om ku. Seumur hidupnya dia menjomblo. Percaya dirinya itu rendah banget. Aku melihat waktu itu dia mau bunuh diri. Alasannya karena malu karena teman-temannya sudah menikah semua dan sudah mempunyai anak sedangkan dia punya pacar juga belum pernah. Aku berusaha maeyakinkan dia dan membawanya ke taman yang merupakan tempat favoritnya. Sambil berharap aroma dari bunga-bunga di taman itu mampu menenangkan hatinya”
“Oh, aku paham sekarang. Maaf ya aku telah menyebut kamu cewek murahan.” Ucapku dan bermaksud sujud di hadapan dia karena aku berpikir Devani tidak akan memaafkanku. Tapi Devani menghentikanku seraya berkata” jangan, sebelum kamu memintanya aku sudh maafin kamu koq. Sekarang aku mau Tanya sama kamu siapa tante-tante yang selalu aku lihat bersamamu waktu sore hari di taman?”
Aku tidak menjawab pertanyaannya tapi aku membawanya keruang ijab kobul seraya berkata “maksud kamu itu” aku menunjuk tanteku.
“Iya” Devani kaget ternyata orang yang akan menikah dengan omnya adalah wanita yang ia sangka  pacarku selama ini.
“Sini” aku menarik tangan Devani kembali membawanya keluar ruangan itu, akupun menjelaskan “dia itu tanteku, dia itu buta sejak tiga tahun lalu karena sebuah kecelakaan. Dan sejak itupula tak ada laki-laki yang mau padanya, dia selalu sedih dan selalu mengurung diri dikamar. Aku merasa kasihan,dan aku tahu taman adalah tempat favoritnya. Jadi setiap sore aku bawa dia ke taman.”
“Oh, maaf ya! Aku telah menyebutmu cowok freek” ucap Devani
“Gak mau”jawabku enteng
“Oh berarti kamu udah gak sayang lagi sama aku ya?” ucap Devani sambil berlalu
“Devani ,ok, aku akan maafin kamu. Tapi ada syaratnya. Kamu harus naik ke atas panggung, dan kamu bilang kalau kamu cinta sama aku, pakai pengeras suara itu. Ucapku sambil menunjuk kearah microfon yang ada di atas panggung.
tak kusangka Devani melakukannya, dia menuruti ucapanku, dia naik ke atas panggung, dia mengambil microfon dan mengucapkan kata” Arya aku cinta kamu, dan aku tak mau kehilangan kamu” semua para tamu undangan yang hadir menyaksikan itu, mereka semua mendengarnya. Padahal ucapanku pada Devani tadi itu Cuma bercanda. Gila, sungguh gila. Cinta itu memang gila.

TAMAT



Penulis: Kartono Anwar, dari Garut Jawa Barat
Alamat FB   : Kartono Anwar Nasution
            Email: anwar_kartono@yahoo.com
                        pangerankartono@gmail.com

Alamat blog: Kartono-Bilang.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar