Cinta Memang Gila
“Dasar cewek murahan, pokoknya sekarang kita putus” itu isi sms
singkatku sesaat setelah aku melihat Devani mantan pacarku pacaran sama om-om di
taman. Aku sengaja memutuskannya lewat sms karena bila langsung menemuinya aku
tak sanggup. Aku terlalu sakit kalau harus melihat wajahnya. Apalagi menatap
matanya. Dulu tatapan mata itu teduh selalu menyejukan hatiku tapi sekarang tatapan
itu tidak lebih dari tatapan seorang iblis berwajah malaikat.
Tapi aku kaget setelah menerima
balasan sms dari dia. Isi pesannya “kamu bilang aku murahan? sepertinya kebalik
deh. Kamu yang murahan. Aku tahu diam-diam kamu selingkuh di belakang aku. Aku sudah
tahu semuanya. Selama ini aku menahan rasa sakit ini. Itu semua karena aku
sayang sama kamu. Ok kalau itu keputusanmu kita putus. Dasar cowok freek” Aku tak
membalas isi pesannya itu. Aku merasa itu tidak penting. Aku merasa dia hanya
mencari-cari alasan dengan menuduhku selingkuh. Padahal dia sendiri yang
selingkuh.
Hari-hari telah berlalu tapi aku
tak dapat melupakannya. Aku mencoba melakukan segala cara untuk bisa lepas dari
sihir cintanya. Tapi tetap tak bisa walaupun telah satu bulan lamanya. Dalam waktu
satu bulan itu aku telah mencari pelampiasan.
Untuk menghilangkan rasa cintaku yang begitu dalam pada Devani. Dengan
bermodalkan wajah yang tampan aku tidak susah untuk dapat pacar baru. Dalam
waktu satu bulan itu aku memiliki empat pacar. Dari pacar pertama hingga
keempat lama pacarannya hanya seminggu.
Pacarku yang pertama
namanya Anita. Dia mengajakku liburan ke pantai dimana pantai itu mengingatkanku
akan kenangan dengan Devani dulu. Aku tak sengaja curhat mengenai kenanganku
dengan Devani di tempat ini. Aku menceritakan seluruh kelebihan Devani. Aku
puji-puji dia. Anita merasa cemburu dia merasa
dirinya tidak ada apa-apanya dibandingkan Devani yang aku ceritakan. Akhirnya kita
putus. Pacarku yang kedua namanya Marisa. Dia juga sama mengajakku kepantai
ini. Kali ini aku bertekad untuk tidak menceritakan kenanganku dengan Devani. Agar
tidak putus seperti waktu itu. Apalagi pacarku yang satu ini orangnya cemburuan
banget. Tapi saat berteduh di bawah pohon kelapa. Dia tak sengaja melihat
pahatan tulisan. Arya love Devani di pohon kelapa itu. Itu adalah kenangan ku dengan
Devani dulu.
“ Sayang nama kamu Arya ya?” tanya Dia
“Iya” jawabku singkat karena saat itu aku sedang mengetik
pesan untuk temanku
“ Dan Devani itu mantan pacar kamu ya?”
“Iya”
“Kamu masih sayang sama dia?”
“Iya”
“Iya”
“Sekarang kamu lagi smssan sama dia ya?”
“Iya”
“Ih kamu, dari tadi jawabannya iya, iya mulu aku pergi nih”
diapun berdiri dan hendak pergi tapi aku memegang tangannya.
Kini aku duduk bersimpuh di hadapan dia, aku pegang kedua
tanganya aku berusaha meyakinkan dia bahwa saat ini yang aku cintai hanya dia,
dia seorang. Tapi dia masih belum percaya. Untuk meyakinkan dia aku menyerahkan
hp yang aku pakai tadi. Supaya dia tahu aku tidak smssan Dengan Devani. Tapi
sialnya. Saat dia memegang hp itu datang sms dari Devani yang isi pesannya “aku
sayang kamu Arya”. Seketika setelah membaca pesan itu dia membanting hpku dan
pergi meninggalkan aku. Dan kitapun putus. Aku menyadari kesalahanku, sejak saat
itu nama Devani dari daftar kontaku aku hapus. Agar tak terjadi lagi salah
paham.
Pacarku yang ketiga namanya Sinta,
orangnya perhatian banget. Tapi akhirnya kita putus juga. Saat itu aku sedang
sakit panas. Dia yang sedang menungguku
tak sengaja mendengar aku mengigau menyebut-nyebut nama Devani. Dan dia juga
tak sengaja melihat poto Devani di bawah bantalku saat akan merapikan tempat
tidurku.
Saat itu aku baru selesai mandi
dan pergi kekamar aku melihat Sinta sudah tidak ada. Aku pikir mungkin dia
pulang dulu. Setelah dia menungguku disini selama tiga hari tak pulang-pulang. “Tak
perlu di tunggu lagi kini akukan sudah sembuh” ucapku sambil membuka lemari
pakaian. Lalu nada sms hpku berbunyi dan itu ternyata dari sinta isi pesannya “kamu
masih mencintai Devani, kejarlah dia, aku akan pergi dan lupakan aku!”.
Sebelumnya aku tak mengerti apa maksud pesannya itu namun setelah aku melihat
poto Devani di lantai aku mengerti.” Eh tunggu dulu bagaimana dia tahu nama mantanku
itu Devani” akupun membalik poto itu dan ada tulisannya Devani I Love You From
Arya. “oh iya ya” ucapku. Aku menyusul Sinta kerumahnya dan ternyata tidak ada. Kata ibunya, Sinta pergi keluar
kota kerumah neneknya. Akupun bermaksud menyusulnya keluar kota namun hati
kecilku berkata “sudahlah bukan jodoh kali”. Akupun pulang kerumah. Kisah cinta
kitapun kandas.
Pacarku yang keempat namanya
Klara. Dia orangnya sangat pintar, dia menguasai tiga bahasa asing. Bahasa Inggris
bahasa Jepang, dan Mandarin. Dia juga mengajariku bahasa asing itu namun aku
tak pernah bisa karena sewaktu dia menerangkan aku hanya melihat wajahnya yang
cantik. Dari sd sampai sma dia selalu mendapat beasiswa. Bahkan ketika smp dan
sma dia bisa lulus lebih cepat dari temannya karena dia masuk kelas akselerasi.
Namun karena beasiswa juga akhirnya hubungan kita kandas. Dia mengaku takkan
bisa LDRan meski aku sudah meyakinkannya
dia tetap mau putus.
Namun tak kusangka, saat itu aku sedang menonton tv aku melihat ada berita tentang kecelakaan pesawat tujuan Jakarta
Indonesia-Manchester Inggris. ”Itu bukannya pesawat yang di tumpangi Klara”
ucapku sampil memasukan beberapa suap nasi ke mulut karena saat itu aku sedang
makan. Lalu berita itu menyebutkan para korban yang tewas dalam kecelakaan
pesawat itu. Betapa kagetnya aku bahkan sampai piring yang sedang aku pegangpun
jatuh kelantai dan pecah saat pembaca berita itu menyebutkan nama Klara Anisa
calon mahasiswa University Of Manchester Inggris. Aku berjalan mendekati tv,
pecahan belingpun aku injak tapi aku tak memperdulikan rasa sakitnya. Aku ingin
melihat dengan jelas dan benar itu Klara Anisa mantan pacarku potonya terpampang
jelas di layar tv.
***
Hari ini adalah hari pernikahan tanteku aku bersiap-bersiap
dengan pakaian serapih mungkin. Dengan harapan di tahun baru ini aku bisa dapat
pacar baru. Aku melihat surat undangan pernikahan
tanteku yang terletak di atas meja belajarku. Aku kaget karena di sana tertulis
nama Arya Bima dan Devani Melisa. Sama seperti namaku dan nama mantanku Devani.
Sejujurnya dalam hatiku aku masih berharap sama Devani. Aku berharap bahwa nama
dalam undangan itu benar-benar nama kita, benar-benar kita yang menikah.”Ah
tidak mungkin” aku menepis seluruh harapan itu sembari berjalan keluar
meninggalkan kamar.
Saat akan ijab kobul aku kaget bahwa calon
mempelai prianya ternyata pacar Devani yang aku lihat di taman dulu. Tapi aku
tidak melihat Devani. Tiba-tiba perutku mules akupun keluar dan
menuju wc umum di perjalanan aku bertemu Devani yang sepertinya habis dari wc umum. Lalu aku cegat dia. dia berusaha untuk meneruskan langkahnya tapi aku
menghalangi jalannya. Akhirnya diapun berhenti.
“ Dev, aku mau minta penjelasan sama kamu, siapa sebenarnya
laki-laki yang dulu di taman sama kamu dan sekarang akan menikah dengan tanteku
itu” pintaku padanya
“Untuk apa kamu menayakan itu, kitakan sudah gak ada urusan
lagi”ucap Devani diapun ingin melanjutkan langkahnya kembali tapi aku tetap menghalanginya.
“Dev, aku mohon” aku memaksa
“Ok aku akan jelasin sama kamu, dia adalah om ku. Seumur
hidupnya dia menjomblo. Percaya dirinya itu rendah banget. Aku melihat waktu
itu dia mau bunuh diri. Alasannya karena malu karena teman-temannya sudah
menikah semua dan sudah mempunyai anak sedangkan dia punya pacar juga belum
pernah. Aku berusaha maeyakinkan dia dan membawanya ke taman yang merupakan
tempat favoritnya. Sambil berharap aroma dari bunga-bunga di taman itu mampu
menenangkan hatinya”
“Oh, aku paham sekarang. Maaf ya aku telah menyebut kamu
cewek murahan.” Ucapku dan bermaksud sujud di hadapan dia karena aku berpikir
Devani tidak akan memaafkanku. Tapi Devani menghentikanku seraya berkata”
jangan, sebelum kamu memintanya aku sudh maafin kamu koq. Sekarang aku mau Tanya
sama kamu siapa tante-tante yang selalu aku lihat bersamamu waktu sore hari di
taman?”
Aku tidak menjawab pertanyaannya tapi aku membawanya keruang
ijab kobul seraya berkata “maksud kamu itu” aku menunjuk tanteku.
“Iya” Devani kaget ternyata orang yang akan menikah dengan
omnya adalah wanita yang ia sangka pacarku selama ini.
“Sini” aku menarik tangan Devani kembali membawanya keluar
ruangan itu, akupun menjelaskan “dia itu tanteku, dia itu buta sejak tiga tahun
lalu karena sebuah kecelakaan. Dan sejak itupula tak ada laki-laki yang mau
padanya, dia selalu sedih dan selalu mengurung diri dikamar. Aku merasa
kasihan,dan aku tahu taman adalah tempat favoritnya. Jadi setiap sore aku bawa
dia ke taman.”
“Oh, maaf ya! Aku telah menyebutmu cowok freek” ucap Devani
“Gak mau”jawabku enteng
“Oh berarti kamu udah gak sayang lagi sama aku ya?” ucap
Devani sambil berlalu
“Devani ,ok, aku akan maafin kamu. Tapi ada syaratnya. Kamu harus
naik ke atas panggung, dan kamu bilang kalau kamu cinta sama aku, pakai
pengeras suara itu. Ucapku sambil menunjuk kearah microfon yang ada di atas
panggung.
tak kusangka Devani melakukannya, dia menuruti ucapanku, dia
naik ke atas panggung, dia mengambil microfon dan mengucapkan kata” Arya aku
cinta kamu, dan aku tak mau kehilangan kamu” semua para tamu undangan yang
hadir menyaksikan itu, mereka semua mendengarnya. Padahal ucapanku pada Devani
tadi itu Cuma bercanda. Gila, sungguh gila. Cinta itu memang gila.
TAMAT
Penulis: Kartono Anwar, dari Garut Jawa Barat
Alamat FB : Kartono
Anwar Nasution
Email: anwar_kartono@yahoo.com
Alamat blog: Kartono-Bilang.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar