Cintaku Ada di
Dekatku
Karanina Suwardi atau yang akrab
di panggil bu nina adalah calon guru yang magang di sekolahku. Jujur saat
pertama kali bertemu aku sudah menyukainya.ya faktor utamanya karena dia
cantik. Dimataku dialah wanita paling cantik yang pernah aku lihat seumur
hidupku.waktu itu aku sedang membawa setumpuk buku dari perpustakaan menuju
ruang kelas. Karena terburu-buru aku tak melihat ada orang di depanku aku
menabraknya dan bukupun jatuh berserakan kelantai.tapi dia tidak berlalu dia
membantuku membereskan buku yang berserakan.saat akan mengucapkan terimakasih
aku memandang wajahnya dan aku kaget subhanallah cantiknya dia.apalagi setelah
dia membalas tatapanku akupun melihat matanya dan tatapan matanya itu teduh,
sungguh menyejukan hati.
diapun bertanya padaku yang sedang melongo “kamu kenapa
dek?”
aku kaget dan menjawabnya terbata-bata. “Enggak bu, saya
Cuma mau bilang terimakasih,dan sebelumnya saya minta maaf”.
“gak usah minta maaf, ini salah ibu juga kok” jawab dia
dengan lembut
“ibu, guru baru disini ya? Koq saya belumpernah lihat ya”
tanyaku
“belum, ibu belum jadi guru, disini ibu pkl dan ini hari
pertama ibu. Ibu kebingungan lagi nyari kelas. Kamu tau gak kelas XII IPA 3 ?”
Tanya dia
“oh kebetulan itu kelas saya bu, jadi buku bahasa Indonesia
ini untuk pelajaran ibu”
Diapun mengangguk, kamipun berjalan dan masuk kekelas
bersama.
Dan apa yang aku rasakan juga dirasakan oleh teman laki-laki
sekelasku juga, mereka sama-sama mengaggumi kecantikan bu Nina.
Waktu telah berlalu, hari telah
berganti. Tapi perasaan suka ini tak pernah hilang malah seiring berjalannya
waktu semakin bertambah. Akhirnya aku menyadari bahwa aku mencintainya. Dia yang
telah merubah hidupku. Aku yang tadinya tidak menyukai pelajaran bahasa
Indonesia. Karena dia yang mengajar aku jadi menyukainya. Malahan nilai bahasa
Indonesiaku jadi yang tertinggi di kelas. Dia juga telah merubah penampilanku.
mana mungkin dia akan melirikku kalau penampilanku seperti ini. Itu yang
terpikir di benaku. Akhirnya aku yang culun berusaha merubah diri untuk tampil
jadi keren. Aku kini tidak lagi memakai kacamata, rambut dan pakaiankupun sudah
lebih rapih. Dan setiap akan kesekolah aku tidak lupa memakai parfum. Dan tidak
hanya itu dia juga telah membangkitkan rasa percaya diriku yang telah lama
terkubur. Itu terbukti ketika ujian seni budaya untuk menyanyikan lagu bebas di
depan kelas. Dan aku yang pertama kali tampil. Aku menyanyikan lagu Mahluk
Cantik dari Frans Dangdut Academy Satu. Aku di penuhi rasa cinta yang begitu
dalam. Saat aku menyanyi aku membayangkan tidak ada seorangpun di kelas ini
kecuali aku dan bu Nina yang cantik yang tepat di depanku.aku bergaya bak Frans
di Video klipnya. Semua orang memuji penampilanku. Dan ibu gurupun
menyanyarankan aku untuk tampil di acara perpisahan sekolah nanti.
“wey keren” puji dini teman sebangkuku yang tomboy
“iya dong” jawabku santai
“Dari aku temenan sama kamu, sejak smp sampai sekarang kelas
3 sma. aku gak pernah lihat kamu sebahagia ini. Mungkin kamu punya pacar?
Ah,dari dulu kamu gak pernah pacaran, dan kamu hanya sibuk dengan buku-bukumu
itu. Atau benerya? Siapa? Kenalin donk?”
“ada deh, ah kamu kepo banget sich, udah kita kekantin yuk!
Udah bel tuh.
********
Aku merasa semua usahaku untuk
bu Nina selama ini sia-sia. Sampai tibalah hari itu.
Hari itu di kelas pelajaran bu Nina. Entah kenapa saat itu
aku gak Fokus untuk belajar. Aku hanya fokus memperhatikan wajahnya yang
cantik. Bu Nina menyadari itu, dia balas menatapku. Aku malu, aku jadi salah tingkah, akupun menutup kedua mataku.
Saat aku membuka mata, aku sudah berada di hutan belantara. Aku bertanya pada diriku kenapa aku ada disini. Dan alangkah kagetnya aku segerombolan harimau sedang mengelilingiku dan siap untuk menjadikanku santapan paginya. Saat itu aku hanya pasrah saja. Tapi untung dari kejauhan ada kesatria yang menembakkan busur panahnya kearah harimau-harimau itu. Harimau–harimau itu mati dan sisanya lari. Dan ternyata kesatria itu wanita.Wanita itu wajahnya mirip dengan bu Nina. Belahan jiwaku. Dan namanya juga hampir mirip. Cuma nama depannya di tambah Raden Ayu. Jadi Raden Ayu Karanina Suwardi.Dia suka berburu seperti ayahnya. Dimana seharusnya seorang putri itu berias atau membatik di istana. Dia mengobati lukaku dan membawaku keisatananya. Aku di jadikan pengawal pribadinya. Sebelumnya aku berterus terang bahwa aku tidak tahu tempat ini dan tidak kenal siapa-siapa disini. Seiring dengan berjalannya waktu semakin dekatlah kami. Aku mengajarkan padanya keahlianku yaitu melukis dia mengajarkanku keahlian memananahnya.
Saat aku membuka mata, aku sudah berada di hutan belantara. Aku bertanya pada diriku kenapa aku ada disini. Dan alangkah kagetnya aku segerombolan harimau sedang mengelilingiku dan siap untuk menjadikanku santapan paginya. Saat itu aku hanya pasrah saja. Tapi untung dari kejauhan ada kesatria yang menembakkan busur panahnya kearah harimau-harimau itu. Harimau–harimau itu mati dan sisanya lari. Dan ternyata kesatria itu wanita.Wanita itu wajahnya mirip dengan bu Nina. Belahan jiwaku. Dan namanya juga hampir mirip. Cuma nama depannya di tambah Raden Ayu. Jadi Raden Ayu Karanina Suwardi.Dia suka berburu seperti ayahnya. Dimana seharusnya seorang putri itu berias atau membatik di istana. Dia mengobati lukaku dan membawaku keisatananya. Aku di jadikan pengawal pribadinya. Sebelumnya aku berterus terang bahwa aku tidak tahu tempat ini dan tidak kenal siapa-siapa disini. Seiring dengan berjalannya waktu semakin dekatlah kami. Aku mengajarkan padanya keahlianku yaitu melukis dia mengajarkanku keahlian memananahnya.
Pagi itu sang raja mengumumkan
akan mengadakan sayembara. Dimana hadiahnya adalah putrinya sendiri. Dimana hal
ini dia lakukan karena dia tidak setuju kalau putrinya di persunting oleh
pangeran Arnold. Pangeran jahat dari negeri seberang.Tapi tak ada satupun
rakyat atau penduduk yang berani maju untuk melawan pangeran Arnold.
“Tuan putri, apa sich pertarungan yang di lombakannya”
tanyaku
“Pokemon go”.jawabnya
“Hah, pokemon go?” aku heran.
Rajapun melanjutkan pidatonya
“oke, kalau begitu, pangeran Arnold lah yang berhak untuk menikahi putriku dan sekaligus menggantikanku sebagai raja…”
Belum sempat raja melanjutkan pidatonya aku menyela
“ tunggu, aku siap untuk melawan pangeran Arnold”akupun
melangkah penuh keberanian. Dalam hatiku, ini untuk membuktikan cintaku pada
tuan putri.
Pertandingan pun dilakukan di
belakang istana. Kami di bekali alat penangkap pokemon.mirip seperti alat
penangkap hantu ghost buster. Tidak memakai gadget. Seperti di dunia nyata.
Pokemonnyapun nyata, mereka hidup.
”peraturannya setiap peserta harus menangkap pokemon yang
ada di dalam labirin ini.ini namanya labirin kematian, didalamnya ada tiga
tempat berbahaya, rawa siluman, danau buaya, dan lumpur hisap raga. Kalian di
beri waktu satu jam. Untuk menangkap pokemon sebanyak mungkin. Jumlah pokemon
di labirin ini ada 100.”
Pertandinganpun dimulai. Kami berdua memasuki labirin itu.
Tak kusangka pangeran Arnold itu curang. Aku beberapa kali di tipunya. Memang
dia di kenal hebat dan berpengalaman. Tapi bukan hebat kalau curang. Pertama
aku di suruh mengambil apel karena dia bilang dia lapar. Akupun mengambil apel
itu tak kusangka apel itu merupakan kunci gerbang kerawa siluman akupun
tersedot masuk kedalam rawa itu. Siluman-siluman itu akan merasuki orang yang
masuk rawa itu dan orang yang di rasuki akan bunuh diri. Tapi aku
selamat.karena aku menaburkan garam kerawa itu, rawa itupun dan juga silumannya
mendadak menghilang. Garam adalah salah satu benda yang di berikan putri dari
tiga benda yang di berikannya. Pangeran Arnold juga menyuruhku untuk memakai
jaket yang dia berikan. Aku menurut saja.aku pikir dia baik karena cuaca disini
dingin.dia rela kedinginan asalkan aku tidak.Aku tidak tahu kalau itu salah
satu pantangan disini. Boleh memakai jaket tapi harus memakai topi.dan pantas
saja ngapain dari tadi dia pakai topi kan di sini dingin.tidak panas. Dan
inilah jawabannya. Ketika aku memakai jaket seketika itu juga aku masuk kedalam
danau yang penuh buaya dan buayanya besar-besar. Aku berhasil berenang,
melarikan diri dan menepi ke darat.tapi buaya itu terus mengejar dan buaya yang
paling besar melompat dan menerkamku Dan akupun menyemprotkan minyak wangi
tepat kearah mata buaya yang paling besar itu sesuai perintah putri. Dan danau
beserta buaya itupun menghilang. Seperti hilangnya kepercayaanku pada pangeran
Arnold. Waktu tersisa tinggal setengah jam lagi. Dan aku belum mengumpulkan
satupun pokemon itu.
Untuk ketiga kalinya aku masuk
dalam bahaya. Tapi ini bukan karena pangeran Arnold. Tapi salahku sendiri. Aku
di hadapkan pada 3 buah pintu. Dan aku harus memilih salah satunya. Dimana dari
ketiga pintu itu hanya satu yang benar. Pintu pertama dijaga oleh Bu guru Nina,
pintu kedua di jaga oleh tuan putri Nina dan yang ke tiga oleh sahabatku Dini.
Aku memutuskan untuk memutuskan untuk memilih antara no 1 dan 2 tanpa
memperdulikan yang no. 3. Meski Dini berkata hanya pintu yang dia jaga yang
benar. Tapi aku tetap tak perduli. Akupun menjatuhkan pilihan pada no 1. Meski
no 1 dan no 2 memiliki wajah yang sama dan nama yang mirip tapi yang pertama
aku cintai no1.bu guru Nina. Dan aku salah. Akupun masuk kedalam lumpur hisap
raga. Dimana orang yang terhisap akan tinggal selamanya disana. Tapi untung
saja aku sempat memakan bawang putih. Akupun selamat.
Waktu menunjukan 15 menit lagi.
Putus asapun mulai menghampiriku. Saat itu aku mendengar suara minta tolong.
Dan ternyata itu adalah suara seorang kakek yang di gantung di atas pohon toge
setinggi lima meter oleh cucunya sendiri. Aku tidak tahu bagaimana cara
menolongnya. Tapi si kakek menunjuk-nunjuk pada sebuah toples yang ada di meja
di luar gubuknya. Akupun mengerti dan segera menaburkan garam itu ke bawah pohon
tersebut. Dan perlahan-lahan pohon toge yang keras itupun melemas dan sikakek
itupun selamat.
Sikakek itu berubah dan ternyata dia adalah raja pokemon
yang ada di labirin ini. Sebagai tanda terimakasihnya dia akan mengabulkan satu
permintaanku.”aku hanya ingin sisa pokemon yang belum di tangkap pangeran
Arnold. Itu saja.” Ucapku.
Waktu telah habis. Pangeran
Arnold telah lebih dulu keluar dari labirin dan dengan sombongnya mengumumkan
bahwa pesaingnya telah tewas yaitu aku. Jadi dia berhak mempersunting putri dan
menjadi raja. Alangkah malunya dia ketika aku keluar dari labirin dan
selamat.Waktu perhitunganpun tiba. Dan tak di sangka akulah pemenangnya.
Selisih poin kami hanya beda sedikit dimana aku mendapat 50 pokemon dan
pangeran Arnold 49 pokemon.karena malu pangeran Arnold melakukan hara kiri atau
bunuh diri.
Pesta pernikahanpun di gelar,
resepsi yang mewah selama 40 hari 40 malam. Dan tibalah pada saat yang
kutunggu-tuggu. Yaitu malam pertama. Dimalam pengantin itu aku bertanya pada
tuan putri apa benar dia mencintaiku sambil kucium tangannya. Tapi tidak ada
jawaban, dia hanya diam membisu. Jadi aku cium tangannya berulang-ulang Tapi
yang ada hanya suara dari luar yang berbunyi “cie, cie” ternyata itu suara dari
alam nyata.itu suara teman-teman sekelasku. Alangkah malunya aku. Itu hal
paling memalukan dalam hidupku. Dari tadi aku mengigau mengucap kata “Nina I
Love You” berulang-ulang sambil menciumi tangan bu guru yang hendak
membangunkanku, karena sudah waktunya pulang.
Aku sengaja meninggalkan kelas belakangan karena ingin
minta maaf pada buguru atas kejadian tadi.bugurupun memaafkanku. Lalu dia
memberiku surat undangan dan itu ternyata undangan pernikahannya minggu depan.
Alangkah hancur hatiku ketika aku membacanya tapi aku berusaha tegar di hadapan
dia.padahal kalau tidak ada siapa-siap aku ingin menangis sekeras-kerasnya. Eh
aku baru sadar Dini kemana ya? Sejak aku bangun dia gak ada. Eh tapi tasnya
masih ada berarti dia belum pulang. Mungkin dia ketoilet kali. Ah lebih baik
aku susul ke toilet sekalian aku kembaliin tasnya dia.keburu kelasnya di
kunci.pak idrus dari tadi melototin terus.Sebentar ya pak ucapku pada pak Idrus
si penjaga sekolah.saat aku hendak mengambil tas Dini bukunya keluar
berhamburan ternyata tasnya lupa di tutup resletingnya. Dan ada satu yang
ganjil.aku melihat buku yang cukup tebal.ternyata itu buku diarynya.yang dia
tulis sejak smp.hampir semuanya membahas tentangku.dan aku baru sadar selama
ini dia menyukaiku.Dia mencintaiku namun aku tidak pernah peka. Aku termenung
di taman sekolah dengan diarynya di pangkuanku. Sambil mengingat mimpi
itu.Akhirnya aku mengambil keputusan.
Dinipun menghampiriku dengan mata sembab sepertinya dia
habis menangis.
“mana tasku”
“ini. Kamu habis menangis ya?”
“iya”
“din kamu suka ya sama aku”
“kegeeran banget kamu, jangan mentang-mentang kamu udah
ganteng sekarang aku suka sama kamu”.
Dini berlalu sepertinya dia masih marah sama aku atas
kejadian tadi. Tapi aku memegang tangannya.
“Kamu gak usah bohongin perasaan kamu Din! Aku udah tahu semuanya.”
ucapku sambil menunjukan buku diary miliknya.
“Iya, aku suka sama kamu, dari dulu.kamunya aja gak pernah
peka.”
“Kenapa kamu gak ngomong jujur aja sich sama aku?”
“Yang harusnya ngomong itu lelaki bukan cewek. Masa sich
kamu gak peka. Yang selalu belain kamu waktu kamu di buli, aku. Yang pertama
kali menjenguk waktu kamu sakit, aku. Yang selau bantuin kamu bayar uang spp
waktu ayah kamu belum kirim uang, aku.yang selalu bantu kamu waktu ujian aku.
Apa gak cukup seluruh perhatianku ini buat kamu selama ini?”
“Ok, din aku minta maaf aku terlambat menyadari itu. Tapi
sekarang aku sadar. Aku ingin kamu jadi pacar aku. Cinta pertama dan terakhir
aku. Karena aku merasa kamulah yang terbaik, hanya lelaki bodohlah yang tega
nyianyiain kamu.”
“Maaf aku gak bisa” jawab Dini sambil berlalu.
Dan diapun menghilang dari pandangan.
Aku mengendarai motorku setengah
melamun menyesali apa yang telah terjadi. Aku menyadari itu. Bahaya nyetir
sambil melamun. Akupun menepikan motorku sebentar.dan tiba-tiba nada sms hpku
berbunyi. Ternyata itu pesan dari Dini isinya “maaf ya aku gak bisa, gak bisa
bohongi perasaanku selama ini. I Love You Erick. Aku tunggu kamu di café tempat
biasa kita nongkrong untuk merayakan hari jadian kita.”
TAMAT
Penulis: Kartono Anwar
Alamat FB : Kartono
Anwar Nasution
Email: anwar_kartono@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar